Hermawan menjelaskan dalam menjalankan aksinya pelaku berpura-pura menyewa mobil kepada tempat persewaan mobil atau rental. Setelah beberapa hari kemudian ia menjualnya. Selain kepada rental, ia juga berpura-pura meminjam mobil kepada sejumlah kenalannya.
Menurut dia, pelaku menjual mobil curian itu seharga Rp30 hingga Rp40 juta. Harganya jauh di bawah pasaran karena tidak dilengkapi dengan dokumen. "BPKB ada di pemilik asli, tersangka hanya memegang STNK mobil," ucapnya.
Hermawan mengungkapkan, Lydia menggelapkan mobil sejak Desember 2011. Sejak itu pula, banyak laporan masuk ke Polres Jakarta Selatan mengenai adanya kehilangan mobil. Para korban juga berusaha mencari keberadaan pelaku.
Polisi kemudian berusaha menghubungi keluarga pelaku. Pelaku diminta menyerahkan diri. Akhirnya, Lydia menyerahkan diri pada Rabu 16 Mei 2012.
Selama melakukan kejahatan ini, tidak satu pun anggota keluarga Lydia yang mengetahui. "Kepada suaminya ia mengaku berbisnis," kata Hermawan.
Barang bukti yang berhasil disita yakni sembilan Toyota Avanza, satu unit Suzuki APV, satu unit Toyota Kijang Innova, dua unit Toyota Vios, dan satu unit Daihatsu Xenia. Kendaraan-kendaraan itu disita di Jakarta, Majalengka, dan Subang.
Hingga kini Lydia ditetapkan sebagai pelaku tunggal. Polisi masih memeriksa beberapa orang yang diduga turut membantunya dalam melakukan penggelapan. Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 372 KUHP tentang penggelapan yang ancamannya empat tahun penjara.
http://metro.vivanews.com/news/read/318963-ibu-muda-ini-gelapkan-39-mobil-rental
Ayo hati hati buat para pengusaha rental mobil, jangan sampai terulang ada orang yang berpura-pura sewa mobil ternyata berniat gak baik
BalasHapus